Sejenak Pada Malam yang Kelam

Oleh Muhammad Fauzan


Langit sore yang indahpun mulai redup di penghujung jalan
Ia tergantikan oleh langit yang perlahan mulai menghitam
Mengisyaratkan pertanda datangnya malam

Suara-suara bising disekelingpun perlahan mulai menghilang
Kian mulai tak terdengar diberjalannya waktu kehidupan
Menyisakan bayang-bayang kegelapan yang mulai mendekati dari kejauhan
Angin yang kian membisikkan tentang sesuatu yang kelam
Pada hati dan pikiranku yang mulai muram

Aku mulai berhenti sejenak, mencoba menenangkan pikiran
Merenungi atas semua pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan
Mengusapkan sentuhan dinginnya malam 
Pada wajah yang semakin menunjukkan kesedihan

Dalam heningnya malam yang kelam
Mengisahkan kisah pilu yang terpendam 
Dalam relung jiwa setiap manusia

Berhentilah sejenak, biarlah malam berbagi cerita
Tentang sepi yang sulit terungkapkan oleh kata
Antara bintang dan bulan yang tak saling menyapa
Seakan ia berdiam kaku
Memendamkan rasa yang tak saling tersampaikan

Kita diberi waktu luang, mungkin juga peringatan
Untuk istirahatkan hati dan pikiran
Dari perjalanan yang panjang

Di tengah gelapnya malam yang kelam
Hatiku mencari sinar dalam gelap sepi yang terasa
Terhanyut dalam kesendirian dan kesedihan yang menyelimuti
Membuat hati semakin terlarut dalam lara

Dalam setiap helaan nafas yang berhembus sejenak
Aku mencoba menghadirkan kekuatan dan keberanian dari dalam diri
Menggapai bintang-bintang yang tersembunyi,
Mengubah malam kelam menjadi malam yang penuh dengan kebahagiaan

Lewat bait-bait kata yang kutuliskan di bawah langit malam,
Kan kukirimkan harapan dan doa untukmu cahaya bulanku
Menghapuskan sepi yang terasa, untuk kedamaiaan hati dan jiwa

Sejenak, cahaya itu akan datang
Untuk mengubah segalanya

Makassar, 23 Juni 2023